Kamis, 18 Agustus 2011

Kansas, 16 August 2011


It's just like a dream that I'm here.....

Kata-kata itu yang selalu terpikirkan setiap kali bangun tidur dan mendapati diriku sudah berada di Lawrence, Kansas ini... Walaupun desir angin dingin menerpa kulit masih terasa dingin, meski daun-daun maple yang berjatuhan kerap menerpa rambutku dan burung-burung sejenis gagak terbang rendah mangaok di atas kepala, aku tetap masih sulit percaya bahwa aku telah berada di negeri ini... Masih terngiang angan dan mimpi jaman kecil, ketika melihat siaran televisi yang menayangkan gambar kota-kota indah di luar negeri, bahwa aku sangat ingin untuk pergi ke tempat-tempat yang ada di layar kaca itu suatu hari... Dan hari itu adalah hari-hari yang sudah kujajaki semenjak turun dari pesawat Jum'at 12 Agustus lalu.... Alhamdulillah, kata-kata pujian yang kuucapkan berikutnya, setelah aku meyakinkan diri bahwa ini bukan khayalan.. Allah memang Maha Mengetahui dan Maha Mengabulkan apa yang dikehendaki oleh hamba-Nya... Aku tahu benar, bahwa apa yang dikatakan oleh Andrea Hirata, "bermimpilah, maka langit akan menggantungkan mimpi-mimpimu" (he he he, mungkin kutipan ini agak sedikit melenceng, tapi anggap aja itulah yang dikatakan oleh si Ikal itu).. Ini lah mimpi yang sejak lama kutiupkan ke dalam alam bawah sadarku, kubisikan di setiap tidurku dan lamat-lamat sering masuk ke setiap khayalanku...

Ha ha ha... Cukup lah berpuitis-puitis rianya... Hari ini, seperti biasa aku masih dirundung jam biologis yang salah, sehingga jam satu malam waktu lokal sudah terbangun.. Internet adalah pelarianku, karena hanya itu yang bisa diajak berinteraksi dengan teman-teman di tanah air yang masih mengalami siang hari... Ketika hampir sampai waktu sahur, aku beranjak untuk menyiapkan hidangan alakadarnya, yaitu memasak nasi dengan rice cooker yang ada di dapur Carl, lalu memasak air dengan water junk... Sedangkan untuk sambalnya, masih menggunakan ikan bilih dan rakik macho yang kubawa dari tanah air... Seperti biasa, untuk menambah vitamin dan serat, aku makan dua butir apel dan ditambah dengan jeruk.. Lumayan lah untuk memberi asupan tenaga untuk siangnya... Sialnya, sehabis sahur, aku justru tidak bisa tidur... Gelisah dan grasak grusuk dengan bermodalkan sleeping bag yang juga kubawa dari tanah air, akhirnya menjelang pukul enam, aku bisa memicingkan mata barang sejenak...

Sampai pukul sembilan kurang, aku baru terbangun, teringat akan appointment lain yang harus kutepati hari ini: health checking... Pukul 09.40 bertempat di Watkins Memorial Student Health Center... Aku tahu kalau orang-orang dari bidang kesehatan biasanya agak sedikit ketat, jadi aku harus siap-siap. Kembali mencari arsip-arsip yang perlu ditampilkan ke mereka, termasuk mengingat-ingat apa yang harus kukatakan nanti kalau mereka menanyakan riwayat kesehatanku.. Maklum lah, negara berkembang seperti Indonesia, dengan sistem pengarsipan yang masih amburadul, tempat yang paling aman untuk menyimpan yang namanya riwayat atas segala sesuatu adalah di otak kita... Dan payahnya, aku adalah tipe orang yang tidak bisa mengingat detil-detil kejadian harian dengan baik... Jadi, yah, que sera sera, whatever will be, yaaa, will be......

Persiapan sederhana kulakukan pagi itu, termasuk gosok gigi.. Takut kalau misalnya pas diperiksa nanti, gigi yang memang sudah gak baik dari sononya ini akan dapat tambahan nilai minus jika ada baunya.. Ha ha... Aku memang jarang berkunjung ke dokter gigi.. Hanya berapa kali, bisa dihitung dengan jari tangan.. Itu pun cuman untuk tindakan akhir dalam kamus dokter gigi: cabut gigi... Sekali lagi, biarlah begini adanya... Mudah-mudahan dokter yang melakukan check in akan sedikit merasa kasihan dengan diriku yang berasal dari negara dunia ketiga yang memang meletakkan urusan kesehatan sebagai urusan nomor kesekian, tentunya dengan urusan perut sebagai urusan nomor wahid. Dah, biarlah.. Jam sembilan lewat tiga delapan menit, aku berjalan ke Watkins Memorial yang jaraknya gak sampai seratus meteran dari rumah Carl..

Sesampai di sana, seorang wanita muda dengan baju all-blue menyambut dengan ramah dan menanyakan apa yang bisa dibantunya. Dengan segera dia mahfum bahwa aku adalah mahasiswa internasional. Dengan menyebutkan nama akhirku, dia bisa segera mencari diriku di dalam daftar appointment hari itu. Setelah checklist, dia menyuruhku duduk di bangku menunggu meja petugas pertama yang sedang ada tamunya.. Kupikir orang yang duduk di depan counter tersebut juga sedang melakukan prosedur health checking.. Tak berapa lama, meja itu kosong. Aku yang sudah menunggu dibalik batas antrian (pagi itu gak ada antrian, tapi tetap prosedur mengantri dilakukan di sana) segera menghampiri begitu dipanggil wanita yang ada di balik meja. Sedikit berbasa basi membuat suasana jadi cair. Dia dengan cekatan menanyakan nomor ID mahasiswa KU yang sudah kudapatkan. Begitu disebutkan, dia segera menginput ke komputer di depannya dan voila... Sejumput data-data pentingku dengan segera dia bacakan, termasuk lokasi apartment yang baru kuurus kemaren dan belum sempat kutengok... Kemudian dia mempersilakan aku untuk menandatangani tiga buah berkas yang terkait dengan prosedur perijinan screening Tubercolosis (TB) yang akan kulakukan hari itu.. Setelah itu ia memprint serangkap sticker identitasku dan memasukkannya bersamaan dengan berkas yang sudah ditandatangani tadi ke dalam sebuah map kertas coklat. 


Setelah itu dia menyuruh aku menemui wanita berbaju all-blue tadi yang nantinya akan mengantarkan aku menuju ke ruang pemeriksaan selanjutnya. Di ruang selanjutnya, yang berada di sayap selatan gedung itu, aku melihat beberapa pos yang dipandu oleh beberapa orang dokter yang duduk menghadap ke komputer masing-masing. Sedangkan beberapa orang yang akan diperiksa hari itu, duduk di barisan kursi yang memanjang menghadap ke meja datar. Di sana aku disambut oleh volunter dari ISSS (salah seorangnya kemaren kulihat waktu memberikan pengarahan tentang asuransi kesehatan di ruang crimson blue gedung yang sama), yang kemudian memberikan dua buah form untuk kuisi. Form tersebut sama dengan form yang kupunya di dalam paket orientasi yang dikirimkan oleh KU beberapa bulan sebelum aku berangkat. Setelah mengisi biodata, kemudian betul ternyata aku ditanya tentang riwayat kesehatanku.. Karena memang tidak banyak yang bisa kuingat tentang itu, jadinya catatan yang diberikan di dalam form tersebut adalah "unknown". Dan dalam dunia medis, jika diagnosa suatu kejadian dilandaskan pada fakta yang unknown, cara yang terbaik untuk mengetahuinya adalah dengan "thorough" checkingh.. Yang artinya bisa jadi full-body checking... Oh my gosh..!! Artinya akan banyak bagian diriku yang akan diperiksa ini dan itunya?? Untungnya pertanyaan besar itu tak lama berlangsung. Setelah selesai dengan dua form tadi, aku dipanggil menghadap salah seorang dokter di meja pertama di ruang tersebut. Berdasarkan apa yang tertulis di dalam form, maka aku akan mendapatkan dua tes untuk memastikan tidak ada terkena apa yang mereka sebut dengan Measle-Mump-Rubella.. Jadi ini adalah bonus untuk riwayat kesehatan yang gak jelas itu, tentunya setelah screening untuk TB yang memang wajib untuk dilakukan.

Watkins Memorial Health Center

Dari meja satu, aku beralih ke meja dua.. Di sana prosedurnya hanya singkat, aku dicek kembali label namanya, apakah sudah sesuai atau tidak.. Kemudian wanita yang ada di sana dengan cekatan mengantarkan ku ke ruangan yang berada di belakang ruang aula tersebut. Di sana darahku akan diambil dan dimasukkan ke dalam beberapa ampel untuk pengujian Measle-Mump-Rubella serta screening TB. Penjelasan tentang penyakit ini aku gak begitu paham, tapi kesemuanya adalah penyakit yang bisa menjangkiti orang dalam jumlah massive, sehingga pemberian imunisasi untuk keempat macamnya bersifat mandatory alias wajib. Aku diserahkan kembali ke seorang wanita lain, akan mengambil darahku... Terus terang, walaupun sudah beberapa kali melakukan donor darah dahulunya, tapi tetap saja tiap kali tubuhku dimasukkan jarum, masih merasakan perasaan yang sangat tidak enak.. Wanita tersebut mengerti dengan apa yang kurasakan dan dengan ahli dia mangajak ku berkomunikasi, tanya ini itu, sambil mengambil sampel darah dari arteri yang ada di lengan kananku... Setelah jarum suntik masuk, empat ampel darahku diambil dengan lancar. Setelah menutupi bekas luka dengan plester, aku dipersilakan untuk keluar menemui seorang wanita berbaju hijau yang duduk di depan komputer untuk melakukan pengambilan data terakhir. Di sini untuk memastikan alamat tempat tinggalku. Mungkin untuk mengirimkan hasil checking darah dan hal-hal lain yang diperlukan. Di sana si wanita tersebut memberitahukan bahwa setelah dia, masih ada satu post terakhir yang terkait dengan health insurance. Di sini tidak terlalu lama aku duduk, karena pria kulit hitam dengan headset bluetooth di telinganya yang duduk di counter itu menjelaskan bahwa health insurance untuk grad student yang berdasarkan GRA akan otomatis termasuk ke dalam tagihan tuition nya... Alhamdulillah... Proses yang kalau di tanah air ini akan sangat tidak menyenangkan bagiku, ternyata selesai dalam waktu kurang dari setengah jam..

Akhirnya, aku bisa punya waktu untuk melihat-lihat calon apartemenku, McCollum Residence Hall. Tapi, alamak, ternyata jarak dari Watkins Memorial ke McCollum Residence Hall lumayan jauh kalau dipakai jalan kaki. Yalah, gak apa-apa, buat latihan. Dengan mempedomani peta yang ada di tangan ku serta dengan memperhatikan arah, aku bisa melihat bahwa lokasinya berada di sebelah barat rumah Carl. Jalan-jalan-jalan..... Aku melewati Kindergarten yang berada dekat dengan apartment untuk para grad students. Asyik juga melihat anak-anak bule yang imut-imut itu tengah asyik bermain-main di berbagai fasilitas permainan yang ada. Gak kebayang kalau anak-anak seperti itulah yang dulunya membuat Arnold Schwarzenegger kerepotan dalam film Kindergarten Cop...Ha ha.. McCollum sudah dekat.. Tinggal mencari pintu masukknya.. Ah, dengan mudah kudapatkan, karena adanya banyak mahasiswa baru yang lagi orientasi dan memakai baju kaos seragam..

McCollum Residence Hall

Aku masuk ke dalam, menemui gadis muda di front desk dan memberikan secarik kertas yang kudapatkan di Housing Department kemaren. Dia menunjukkan ke dua meja dengan kerta penunjuk berwarna biru. Di sana ada sepadang muda mudi yang bertindak sebagai penerima kertas-kertas tersebut. Saat kuberikan, yang cewek sedikit berkerut keningnya, karena melihat kolom MOVE di dalam form ku diisi dengan kata-kata OUT.. Dia menanyakan kepadaku apa artinya, kujawab tidak tahu karena orang di Housing Department yang membuatnya. Kemudian yang cowok memanggil supervisornya, gadis dengan tubuh double size.. yang dipanggil manggut-manggut melihat form ku dan kemudian menanyakan kapan aku ingin pindah ke sana.. Dia mengatakan, kemungkinan file ku belum ada di dalam daftar mereka, karena belum diproses di bagian mereka. Jadi dia memberikan dua pilihan, jika aku ingin pindah sebelum jumat, aku akan dikenakan fee. Kalau sesudah jumat, maka tidak ada fee nya... Ya sudah lah... Karena keinginan ku hanya untuk lihat-lihat, maka aku pilih pindah ke sana Jumat nanti..

Seperti yang kubilang tadi, perjalanan ke McCollum Residence adalah perjalanan yang cukup jauh kalau dengan jalan kaki. Gak heran kalau orang-orang di bagian kesehatan tadi mengatakan kalau apartemen yang itu dikategorikan sebagai out campus. Okelah, saatnya mencoba fasilitas transportasi umum yang ada di sini, yaitu KU Bus.. Aku duduk menunggu di dalam halte bus yang terbuat dari kaca.. Enak juga di sana, karena di samping terlindung, bisa secara transparan melihat ke lingkungan sekitar..
KU Bus Stop
Aku melihat jadwal kedatangan bus.. Ternyata bis datang sekali setengah jam. Tinggal beberapa menit ke jadwal yang berikutnya. Bis dengan nomor rute 11-Downtown.. Artinya bus ini akan melewati daerah perkotaan.. Aku sebenarnya tidak begitu kenal daerah downtown, tapi masa bodoh la... Yang penting bisa naik dulu, nanti kalau ada apa-apanya bisa bertanya pada orang. Tak lama, bis nya datang. Pengemudinya seorang pria gemuk kulit hitam. Aku menanyakan apakah aku bisa naik bus itu tanpa kartu mahasiswa, karena aku belum punya. Dia menjawab, tidak masalah. Akupun naik. Interior bus yang nyaman dan lapang dengan pengaturan yang serasi, membuatku betah duduk di dalamnya. Saat itu hanya ada beberapa orang di dalamnya. 
KU Bus

Bis melaju pelan. Pertama melewati lingkungan dalam kampus. Setelah melewati Kansas Union, bis berbelok ke arah downtown. Aku bisa melihat bangunan-bangunan tua dari batu, mulai dari perumahan penduduk setempat, gedung pengadilan, gedung pemerintahan, bank dan gedung kejaksaan. Pada gedung-gedung ini setidaknya ada satu patung atau monumen yang diletakkan di halaman rumahnya. Setelah melewati barisan perumahan penduduk yang padat, namun asri, bus kembali berbelok ke arah kampus. Ketika kembali melewati Kansas Union, aku turun di sana. Dari kejauhan dapat kulihat sepasang suami istri sedang mendorong kereta anaknya yang masih kecil. Si wanita mengenakan jilbab, sehingga dapat kupastikan dia dan suaminya adalah muslim. Aku menyapa mereka dan memperkenalkan diri. Pasangan itu berasal dari Arab Saudi dan si wanita yang sedang menuntut ilmu. Aku menanyakan kepada mereka kemana aku bisa mencari informasi tentang jadwal shalat, jadwal puasa dan berbuka. Tampaknya mereka cukup sulit memahamiku, karena kemampuan berbahasa Inggris mereka sangat terbatas. Untung saja yang wanita mempunyai seorang teman yang kemudian dihubunginya dan datang menuju ke kami. Dari dia, aku mengetahui bahwa jadwal berbuka puasa adalah jam 9. Dan pada jam itulah umat muslim ramai berkumpul di Islamic Center yang ada di dekat Missouri Street tempatku tinggal sekarang. Haaah... Leganya, saat tahu bahwa aku nanti malam akan dapat bertemu dengan banyak umat muslim lainnya yang ada di Kansas ini. Bahkan termasuk orang Indonesia juga. Setelah mengucapkan terima kasih kepada ketiga orang tersebut, aku berlalu.

Aku melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki. Pengen awalnya adalah menuju ke arah mart yang ada di perbatasan kampus dengan downtown, tapi ternyata aku agak "tersesat" dan nyasar ke daerah perumahan seputaran kampus yang agak asing. Di sini masing-masing jalan diberi nama sesuai dengan nama negara bagian yang ada di Amerika. Di sekitar jalan Tennessee, aku melihat segerombolan gadis-gadis muda berada di depan rumah yang kayaknya asrama. Di depan mereka beberapa gadis muda lain yang lebih senior berdiri agak angkuh. Aku berpikir, jangan-jangan ini bentuk fraternity seperti yang digambarkan dalam film Poison Ivy atau Brotherhood itu.. Aku sempat melihat lama ke arah mereka. Beberapa orang gadis senior balas melihat dengan garang ke arah ku.. Wiih....

Akhirnya aku memutuskan untuk berjalan blok demi blok sambil mengamati kehidupan orang-orang di sini. Termasuk juga infrastruktur nya. Satu hal yang menarik perhatian adalah tiang listrik di sini yang dibuat dari batang pohon asli. Katanya dari batang pohon oak atau maple yang sudah diketam licin dan membentuk tiang lurus. Tujuannya memakai bahan ini sebagai tiang listrik adalah agar tidak mengurangi nilai estetika lingkungan tempat mereka tinggal, jika dibandingkan dengan menggunakan bahan besi atau baja sebagai tiang listrik. Waah, kembali aku berdecak...

Akhirnya, perjalanan yang cukup panjang itupun berakhir dengan sampainya aku di Maine Street, satu blok lagi dari Missouri Street. Begitu sampai di rumah, kunci pintu segera kubuka dan masuk ke dalam rumah yang berhawa sejuk tersebut. Sebenarnya ini bukan rumah, tapi lebih spesifiknya disebut dengan duplex... Nanti lah, aku akan bercerita tentang berbagai fasilitas lain yang ada di sini, termasuk duplex ini. Sekarang aku cukup lelah, harus sedikit istirahat dulu untuk bisa pergi berbuka di Islamic Center pukul setengah sembilan malam nanti. Juga harus memikirkan bagaimana melalui Test Bahasa Inggris besok yang akan dilakukan di ruang 110 Budig Hall. Mendengar nama ini sedikit membuat ku ketawa. Coba kalau G nya digandi dengan K, pasti udah bisa dibuat kepanjangannya: BUDEK DIKIT.. Hi hi hi....
Budig Hall

Oke lah.. Cukup capek juga nulisnya... Mudah-mudahan besok aku dapat pengalaman baru lagi yang bisa ditulis di sini.. Hari-hari panjang penuh tantangan...


Ciao...............

NB: gambar-gambar yang ditampilkan didapatkan dari internet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar