Awal mulanya dulu aku memang sempat sedikit menyesal, kenapa memilih McCollum sebagai tempat tinggalkku, karena secara umum, apartment atau lebih tepatnya dormitory ini diperuntukan lebih ke mahasiswa yang mengambil undergraduate study di KU ini. Jadi tidak heran kalau aku menemukan suasana ala kuliah Tahun I dulu, walau tentunya dengan pola yang berbeda.. Amerika gitu loh.. Jadi, ujung-ujungnya, dalam dua hari ini aku sudah merasa betah di sini... Dengan segala kondisi dan keadaannya...
Ha ha ha.. Gimana bagusnya ya, menceritakan kondisi di McCollum ini??
![]() |
| McCollum Residence Hall |
Mungkin dimulai dari gedungnya sendiri.. Gedung untuk McCollum Residence Hall berada di Daisy Hill, sedikit terpisah dengan main campus yang terletak agak lebih rendah dari tempat ini. Bangunan ini terbuat dari bata yang di bagian luarnya memang tidak di pelster sedikit pun, sehingga dari kejauhan terlihat berwarna coklat kemerahan, seperti umumnya bangunan yang terdapat di Kansas ini.. Dormitory ini diberi nama berdasarkan nama dua orang professor KU yang sudah lama mengabdi, yaitu Dr. Elmer McCollum dan Dr. Burton Verner McCollum (dua-duanya udah almarhum). Merupakan bangunan asrama terluas di KU, dengan bentuk bangunan bersayap tiga (sisi Timur, Barat dan Selatan) serta kemampuan untuk menampung sekitar 900 mahasiswa (salah satunya, yang menghuni lantai empat, yaitu aku... He he he). Di sekitarnya, dalam bentuk yang lebih umum ada dua dorm lagi, yaitu Templin Residence Hall dan Margareth Hasinger Residence Hall/Ekdahl Dining Complex... Sedangkan lebih sedikit ke bawahnya, yang terletak dalam kondisi "berserakan" adalah Stouffer Residence Hall, yang diperuntukkan kepada mahasiswa yang membawa keluarganya di KU dan umumnya adalah mahasiswa graduate.. McCollum mempunyai kamar standar dengan dua bedroom dan kamar mandi communal yang dipakai secara bersama-sama...
Sedikit tambahan untuk dorm ku ini, untuk masuk dari pintu utama, kita harus memakai KU Card. Gerbang utama, yang terdiri dari dua lapis pintu, yaitu pintu luar yang accessible dan pintu dalam yang terkunci kalau dibuka dari luar. Sedangkan kalau dari dalam bisa langsung didorong dengan menekan plang pintunya. Nah, untuk membuka pintu dari luar, kita harus menggesekan KU Card ke slot yang ada di dinding. Aku yang belum punya terpaksa harus sering "numpang" pada mahasiswa lain yang sudah punya. Setelah di dalam, kita akan ketemu dengan front desk yang biasanya menjadi sumber informasi, media pengaduan dan sebagainya bagi para penghuni dorm. Kemudian sedikit ke dalam, kita akan menemukan ruang social yang sangat luas, dilengkapi dengan bangku yang menghadap ke sebuah televisi layar super lebar, lalu ada sofa dan mejanya dan mejanya dalam empat kelompok besar yang bisa dipakai kongkow-kongkow oleh mahasiswa, ada juga meja semi cafetaria, baik yang menempel ke dinding atau yang lepas dalam bentuk meja bundar dan dikelilingi oleh kursi-kursi lipatnya. Kemudian ada satu meja bilyar, satu meja untuk pingpong dan yang terakhir adalah sebuah piano yang bisa dipakai oleh siapapun yang ingin menyalurkan bakat bermusiknya. Dari pagi sampai siang ini, sudah dua orang mahasiswa yang kulihat memainkan piano tersebut dengan bagusnya.. Aku jadi iri dengan kemampuan mereka tersebut. Oh ya, di ruangan sosial ini juga ada wi-fi sehingga setiap orang bisa mengakses internet dengan mudah. Bahkan kalau kita menggunakan saluran khusus untuk mahasiswa dengan log in menggunakan KU ID, katanya bisa lebih cepat. Aku sampai saat ini masih belum bisa ngenet dengan cara seperti itu... Satu lagi fasilitas untuk mahasiswa adalah disediakannya jemputan sampai ke dekat pintu masuk McCollum bagi mahasiswa yang akan berangkat kuliah... Wuih, enak fasilitasnya.... Dan tak lupa, seluruh ruangan akan dibersihkan setiap paginya oleh staff bagian kebersihan dan untuk ruangan sosial di lantai 2 ini, biasanya kursi dan sofa yang berserakan setelah dipakai oleh mahasiswa bercengkrama di malam harinya, akan kembali disusun. Lantai juga akan dibersihkan dengan menggunakan vacuum cleaner serta sampah-sampah akan disatukan dan dibuang ke tempat khusus. Di gedung ini peraturan recycle untuk semua sampah yang masih bisa digunakan diberlakukan dengan cukup baik. Di masing-masing tingkat juga ditetapkan RA (Room Assistant) yang biasanya diambil dari penghuni lama yang sudah tinggal lebih dari dua tahun dan mereka ini bertugas untuk memandu mahasiswa baru yang baru saja masuk ke dormitory ini.
![]() |
| McCollum, aerial portrait |
![]() |
| Outside McCollum |
![]() |
| Me in front of McCollum |
Social Room
Piano in SCKemudian bercerita tentang penghuninya, McCollum cukup beragam penghuninya, yang secara kasar mungkin akan kubagi menjadi beberapa kelompok besar, yaitu Caucasoid, Negroid dan Mongoloid (he he he... Ini berdasarkan kuliah genetik dan Taksonomi Hewan Vertebrata bab Mamalia tingkat atas)... Untuk caum Caucasoid, tentunya lebih banyak didominasi oleh pemuda pemudi Amerika sendiri... Ada juga yang dari Eropa yang datang ke sini baik untuk sekolah atau pertukaran pelajar atau malah hanya untuk Fall/SummerSemester. Bisa juga ditambahkan di sini sebagian dari Caucasoid yang berasal dari Timur Tengah.. Aku paling suka dengan orang-orang muslim Timur Tengah yang kadang suka bikin aku salah duga mereka adalah muallaf.. Padahal, mereka sudah Islam dari nenek moyangnya... Secara umum, mereka ini mempunyai kulit yang pucat-bahkan banyak yang mempunyai bintik-bintik coklat atau merah pada kulit atau wajahnya, tubuh mempunyai banyak rambut pada yang lelaki, rambut pirang ikal dan mata yang biru, abu-abu atau hijau. Tubuh mereka rata-rata tinggi besar (ini yang membuat aku suka iri, karena walaupun namanya mahasiswa tahun satu, aku selalu tengadah kalau mau melihat tampang mereka. Habis tinggi siih.. Tapi beberapa hari yang lalu aku menjumpai bule yang tubuhnya rata-rata la... Sama tinggi denganku.. Ha ha ha.. Impas deh!!). Kalau bule yang dari Amerika atau Eropa berpakaian biasanya seenaknya saja. Yang perempuan di saat cuaca panas begini, sangat suka pakai hotpan yang beda-beda tipis la sama kolor yang kupake-off the record deh untuk yan gini. Kalau yang cowok, lebih suka memakai pakaian ala pebasket, dengan celana gombrong, singlet atau kaos sleeveless.. Tapi di atas itu semua, aku paling suka melihat bule yang Timteng... Ada aura tersendiri melihat mereka yang bertampang bule, tapi mengenakan busana keislaman dengan anggunnya... He he he, kira-kira mirip Rianti Cartwright memakai jilbab la.. Anggun...
Bule Cowok
Bule Cewek
Bule Idaman.. Hi hi hi...
Selanjutnya, adalah kaum Negroid atau para kulit hitam. Kalau untuk kelompok yang satu ini, aku bener-bener angkat tangan.. Mereka bener-bener penuh kreatifitas, enerjik, kalau ngomong suka nyaingin kayak kereta api cepatnya, kalau ketawa suka cekikikan cenderung ngakak dan mereka suka sekali groupy (berkelompok sesamanya, bahkan bisa juga dengan kelompok campuran dengan yang kulit putih.. Walau sama sekali tidak mengurangi kebrisikannya kalau udah mulai ngerumpi). Cewek-cewek kulit hitam ini suka heboh dalam dandan, beda dengan cowoknya yang setipikal pakaiannya dengan para cowok Caucasoid.. Walau secara dasarnya mereka mengenakan pakaian yang sama dengan cewek-cewek bule (hotpant, tanktop de el el) tapi mereka suka sekali menambahkan aksen seperti kuteks yang warna warni--bahkan antara satu jari dengan jari berikutnya beda warna, ikat rambut dengan style, metoda dan bling-bling yang aneh dan beraneka warna dan aksesoris lain yang kadang bagi mata yang tak kuat memandang, akan merasakan silau yang tak berketentuan... He he he.. Lebay.com.. Banyak juga yang cantik, dengan tubuh ramping, rambut yang gak kiwil-kiwil amat cenderung lurus dan dandanan yang pas, mirip-mirip Melody Thornton-PCD member; tapi lebih banyak yang tetap tampil cuek bebek dengan dandanan serba mini-hotpant plus kaos kutang-dengan body yang aujubilee, lemak menggantung di sana sini (walaupun obesitas juga kasus yang umum di antara para Caucasoid di Amerika). Bahkan beberapa ada yang punya tipe body seperti wanita subras Capoid, dengan pantat yang "monyong" ke belakang.. Satu lagi ciri umum dari kelompok mahasiswa negroid ini adalah bibirnya yang rata-rata agak "berlebih". Mungkin karena kelebihan di bibir itulah, mereka kalau ngomong suka ceplas ceplos. Gak heran juga kalau aliran lagu rap berasal dari kelompok manusia ini... Love you MCHammer!!
Negroid in most descrition
Female Negro Capoid...
Modern Blackman
My Sweet Melody Thornton
Kemudian ras terbesar berikutnya adalah yang dari Asia, Mongoloid... Harus kuakui, kemampuan finansial dari negara-negara taiphoon Asia macam China, Korea dan Jepang, membuat mereka semua dengan mudah mencapai universitas di Amerika dan Eropa... Tentu saja, otak mereka pun tidak kalah encer.. Beda dari kawasan Asia lainnya yang masih terbelakang, seandainya ada yang dari kawasan sana sampai ke sini, itu pastilah karena kemampuan otaknya yang benar-benar bagusan lah (ini gak bermaksud memuji diri sendiri lho.. Tapi yaa, paling gak aku juga sering juara kelas waktu SD sampai SMU dulu..). Termasuk juga ke dalam kelompok ini adalah rumpun bangsa Melayu yang berbeda secara fisik dari para mahasiswa Korea dan Jepang (yang paling jelas dari sipit matanya bis dilihat...). Di samping itu, pakaian yang digunakan oleh ketiga bangsa sipit ini cenderung juga hampir sama dengan para Negroid dan Caucasoid seksi. Saban ngeliat mereka, aku juga harus pandai-pandai menahan diri dan pandangan, karena yang perempuan membuka pahanya tinggi-tinggi. BUPATI gitu loh. He he he.. Lebih spesifik, cewek dan cowok dari Jepang suka mewarnai rambut mereka dengan warna-warna pirang.. Mungkin terinspirasi dari komik-komik Jepang yang mengandalkan lakon pirang-cakep-tinggi-langsing... Ha ha ha... Sedangkan yang dari Korea sedikit bisa diidentifikasi dengan melihat morfometri muka yang agaklebih lonjong dibandingkan dengan dua bangsa yang lain. Aku juga udah kenal beberapa dari mereka, misalnya Hyejoo Kooh, cewek bagian Art Dept dari Korea.. Kemudian ada Yuichi yang barusan kukenal saat note ini dibuat.. Terus ada teman sekamarku si Lou Chang dan geng-nya.... Sedangkan dari rumpun Melayu yang berpakaian cenderung lebih sopan dan penuh kesantunan, ada Rofizah dari Malaysia, belum terhitung para pemuda Malaysia yang di Islamic Center... Ohya, kemaren di Islamic Center yang masak adalah orang Malaysia yang berasal dari Indonesia, nama si Bapak itu Marlin Dian Laktosini kalau gak salah.. Termasuk orang yang dituakan juga di Islamic Center tersebut dan beristri wanita Indonesia tulen...
Chinese Boy
Chinese Girl![]() |
Typical Malay Girl
Selanjutnya ada lagi mahasiswa dari daratan India dan sekitarnya. Meliputi tentunya orang-orang India, Srilangka, Pakistan, Bangladesh. Yang disebutkan dua belakangan biasanya adalah negara muslim dan beberapa orang dari mereka telah kujumpai di Islamic Center ketika berbuka puasa. Orang-orang ini umumnya mempunyai penampilan kulit yang agak gelap bahkan cenderung hitam, dengan rambut yang hitam bergelombang panjang. Yang perempuan biasanya mengenakan pakaian khas India (sari) dan yang pria mengenakan kemeja semi formal dengan celana panjang. Yang dari India dan Srilangka sering mengenakan tanda bintik merah di keningnya (ini untuk yang sudah menikah). Mereka berbicara dalam bahasa Inggris dengan logat yang khas India.. Kadang pada kasus yang lebih ekstrim, mereka cenderung menggoyangkan kepala dan tangannya saat berbicara untuk memberikan penekanan pada apa yang mereka bicarakan. Mirip dengan orang yang berdeklamasi. Mereka ini umumnya juga mempunyai kecerdasan yang baik dan sangat mempertahankan tradisi mereka (paling jelas bisa dilihat dari sari yang selalu digunakan oleh yang wanita). Salah satu contoh untuk orang India ini adalah Narayani Barve, teman satu lab ku.. Di kampus dia umumnya mengenakan sari..
![]() |
| Narayani Barve |
Selanjutnya dalam golongan minoritas juga ada yang namanya Hispanic atau mereka yang berasal dari Amerika Latin. Orang-oran gini cenderung lebih enak dilihat daripada mereka yang Caucasoid, karena tampangnya yang masih menyisakan kebuleannya, tapi dengan kulit yang lebih halus dan tanpa bintik. Mereka ini dipercaya adalah turunan silang dari para penjelajah Spanyol dan Portugis yang menikah dengan orang asli Indian. Hasilnya memang bagus sih.. Lihat saja pemain telenovela dari Mexico, Brasil atau Venezuela. Di samping itu, negara-negara Amerika Latin ini secara rutin menjadi pemasok finalis Miss Universe setiap tahunnya.. Ya kan?? Kalau dari lab ku, ada Andres Lira-Noriega..
![]() |
| Andres Lira-Noriega |
![]() |
| Kalau yang ini ingat kan siapa?? |
He he he.... Cukup bicara tentang orang-orang lain yang ada di sekitarku...
Sekarang cerita tentang diriku lagi. Kemaren aku sudah beli beberapa barang kebutuhan yang kayaknya memang mendesak. Pertama aku beli rice cooker di supermarket Nash Hard Ware berikut dengan extension cable yang panjangnya cuman 1 meter.. Habis colokan di kamar cuman dua di sisi bagianku.. Lou mendominasi colokan yang lebih banyak di dinding sebelahnya. Oh ya, sedikit info tentang si Lou ini, anaknya lumayan enak la untuk diajak berteman. Tapi kayaknya dia menyimpan sesuatu. Gak tau apakah karena dia kurang lancar ngomong bahasa Inggrisnya atau karena apa. Tapi aku merasa dia ada menyimpan rahasia terkait dengan ke-roomate-an kami. He he he.. Oh ya, aku sering mendapati dia berdua di kamar dengan teman cewek sesama dari China nya... Walaupun kadarnya tidak begitu sama dengan kadar yang ditunjukkan oleh Robyn dengan boyfriend-nya, tapi kan teteup kurang enak juga...
Oke, kembali ke cerita ku lagi.. Setelah membeli ricecooker di Nash Hardware, aku juga membeli persediaan makanan di Dillons. Kemudian malamnya setelah berbuka, aku diantar oleh Azhar membeli HP prepaid dan Headset untuk percakapan dengan skype di Walmart, supermarket terbesar yang ada di Lawrence ini. HP yang kubeli mereknya LG dan ter-link langsung dengan provider T-mobile.. Dan di sini makan pulsanya sebulan $30 untuk paket yang kupilih.. Lumayan lah.... paling tidak bisa membuatku terhubung dengan teman-teman di sini, walaupun aku belum begitu fasih menggunakannya.
Satu lagi update terbaru, aku berhasil mendapatkan sepeda setelah searching dari craiglist. Sepeda yang ditawarkan seharga $60 tersebut setelah kucek hari ini, ternyata tidak dalam keadaan yang baik. Pemiliknya, Bob Forer yang datang mengantar sepeda itu ke McCollum dengan menggunakan Truck GMC warna marun itu, mengatakan sepeda itu sudah lama dibelinya dan tidak pernah di service dengan baik, karena dia hanya mengerti makainya saja.. Haaaah.. Karena aku kebelet perlu sepeda, aku beli juga sepeda itu dan kemudian kuminta dia membawaku ke toko sepeda yang ada di downtown untuk mendapatkan upgrade dan perbaikan.. Setelah ditotal jenderal dengan biaya perbaikan, aku harus mengeluarkan dana sekitar $110.. Lumayan lah, sepedanya mempunyai rangka yang cukup baik. Tinggal mengganti rantai, memperbaiki rem dan menstabilkan rodanya saja lagi... Hal-hal lainnya nanti bisa di-upgrade lebih lanjut... Setelah meninggalkan alamat, nomor telpon dan email kepada pemilik toko sepeda, aku balik lagi ke McCollum diantar oleh Bob. Sepeda tersebut akan siap dalam minggu depan paling lambatnya. Si pemilik toko akan memberitahu lewat email..
Hari ini aku belum ada kuliah, jadi hanya berkeliaran dari kamar ke lobby dan sebaliknya... Sementara memang tidak membosankan, tapi aku kan juga nanti membutuhkan kegiatan baru.. Kita lihat saja nanti... Sekarang semua masih terlihat baru dan menyenangkan....








komen dong,... biar rame nih,...
BalasHapus