Kehidupan di McCollum berjalan dengan baik sejauh ini... Sejak tinggal di sini di minggu ketiga bulan Agustus kemaren, sudah banyak hal yang bisa kusesuaikan dengan ritme kehidupan di sini.. Sekaligus juga menyesuaikan diri dengan gaya anak kuliahan S1 ala Amerika yang sebagian ada yang baik dan sebaiknya lagi ada yang urakan dan asli Yankee-habit banget.. Misalnya seperti semalam, ada pesta di lobby yang katanya merupakan acara kebersamaan antar penghuni asrama ini.. Tapi yah, tau saja lah kebersamaan macam apa yang dilakukan ala bule di sini kan... He he he... Kalau bule sih, aku masih bisa maklum lah.. Karena memang sudah budayanya dari sono.. Tapi aku paling tidak suka melihat seorang cewek Jepang yang kayaknya lagi pacaran sama seorang cowok bule di sini.. Ganjen amat, kemana-mana berdua dan kalo duduk, kayaknya gak ada kursi lagi di asrama ini: yang cewek selalu pangkuan sama si cowok... Shiiiiiit!!
Plus beberapa orang lain yang aku gak suka: seorang bule berbadan gabod segede kulkas tiga pintu yang tinggal selantai dengan ruanganku.. Orangnya udah tampangnya gak enak diliat, kalo makai toilet atau standing pisspot, gak pernah mau flush... Pipis para bule ini kayak comberan, mungkin karena minum bir sama alkohol gitu ya?? Aku bukannya sok-sok an mau bersih atau apaan, karena kalau ketemu yang begini aku selalu flush-in tu toilet atau pisspot nya. Gak enak aja make toilet sementara di toilet sebelah kita si "emas 24 karat" lagi ngapung-ngapung kayak ikan di dalam aquarium. Di samping itu aku juga kasihan sama Cleaning Service di lantai 4 tempat kami ini. Namanya Keith.. ruangannya paling ujung dari pintu masuk utama south floor. Orangnya ramah, sudah sedikit berumur dan kalau jalan agak sedikit pincang. Setiap ketemu pagi hari saat dia memulai tugas rutinnya, dia selalu menyapaku dengan ramah, "Good morning, Sir! Have a nice day today!" Ha ha ha... Aku membalas minimal dengan senyum kalau lagi malas mengucapkan ucapan doa yang sama dengannya.. Si Keith ini bertugas menjaga kebersihan ruang sosial lantai 4 ini, yang paling sering kotor kalau sudah dipakai bersama oleh anak-anak bule dan China yang kebanyakan menghuni lantai ini. Di samping itu, juga membersihkan restroom para cowok tadi. Kupikir dia juga pasti nyumpah-nyumpah dalam hati kalau ketemu dengan "non-flushed things" tadi.. Dia saban Sabtu selalu melakukan bersih-bersih total di restroom, mulai dari menyemprotkan semacam karbol ke dalam toilet dan pisspot, sampai menyemprotkan zat anti hama ke shower room yang baunya kayak bau zat bleaching untuk cuci baju... Tentu saja ngepel lantai dan nyedot debu di karpet termasuk di antara menu rutinnya.

Ngomong-ngomong soal Cleaning Service team ini, aku jadi ingat lagi masa-masa OSPEK di tahun satu kuliah dulu. Di antara jeda-jeda waktu menghadapi kegarangan para senior (tahun 98 gitu lho..), aku selalu menemukan kedamaian saat memandangi para cleaning service yang lagi bertugas mencabuti rumput di halaman kampus (dekanat atau jurusan Biologi).. Kayaknya tenang dan sentosa melihat mereka bersenda gurau di tengah pekerjaan mereka. Serasa menjadi lupa dengan stress yang ditimbulkan oleh pembinaan yang dilakukan oleh para senior yang di jaman ku itu yang benar-benar terasa berat dan kejam. Hi hi hi.. Makanya, di sini, saban pagi aku kan selalu bangun duluan (atau aku saja yang merasa yaa??) aku selalu sempatkan untuk melihat mereka bekerja di pagi hari. Setelah shalat Shubuh, biasanya aku turun ke lobby lantai dua buat nge-net gitu.. Nah, biasanya di antara jam 6.00-7.00 pagi itu lah para petugas cleaning service ini bekerja membersihkan McCollum ini. Mereka selalu memulai beramai-ramai di lobby lantai dua ini dan juga di lantai satu yang ada di bawah. Pekerjaannya terdiri dari menyedot debu di karpet, mengumpulkan sampah yang ada di masing-masing tong sampah, terus merapikan meja dan kursi yang berserakan sehabis dipakai oleh para mahasiswa di sini semalaman. Setelah selesai di kedua lantai paling bawah ini, baru mereka masing-masing beranjak menuju ke lantai yang menjadi tanggung jawabnya masing-masing untuk membersihkannya, termasuk mencek ke restroom dan social room yang berada di dekat pintu keluar masuk lift dan tangga utama. Nah, melihat mereka bekerja rame-rame di pagi hari tadi, mengingatkanku kembali pada kebiasaan mengamati para CS di kampusku dulu. Bedanya yah, tentu saja peralatan, skill dan gajinya.. Kalau soal berceloteh dan menggosip atau saling goda antar CS yang berlawanan jenis, masih tetap sama lah.. Ha ha ha...

Kembali ke para penghuni McCollum yang tidak kusukai.. Masih ada dua orang lagi. Mulai dari yang pertama adalah orang India atau turunan India yang kayaknya sudah lama tinggal di Amerika ini. Gayanya sih udah kebarat-baratan walau tampangnya masih Bollywood habis. Dia selalu hangout dengan para bule dan kayaknya paling anti kalau kusapa. Males kali berteman dengan orang yang kulitnya sama gelapnya dengan dia.. He he he... Satu lagi orang Korea, tubuh tambun, selalu pake baju rada junkies gitu dan yang tak pernah ketinggalan adalah kacamata item persis orang buta lagi jalan gitu.. Aku sudah kenalan dengan dia pas lagi sama-sama ikut tes bahasa Inggris dulu. Bedanya sih, aku lulus dan dia tidak... Gayanya itu loh yang bikin aku sebel liatnya. Kalau jalan, kepala selalu diangkat tinggi, mata ditutupi dengan reben item tadi dan tentunya, gak mau disapa tadi itu..

Di luar orang-orang tadi, McCollum menyimpan banyak orang-orang yang berbakat, misalnya di bidang musik. Aku sudah mengamati ada sekurang-kurangnya 8 orang yang sering bermain piano di lobby ini. Empat orang di antara nya adalah orang Prancis (dua cowok dan dua cewek), satu orang cowok kulit hitam, dua orang China dan satu orang bule di sini.. Kemungkinan masih banyak yang bisa bermain piano ini. Kalau yang dari Prancis rutin memainkan Fur Elise dari Bethoven sebagai symphopni pembukanya.. Setelah beberapa kali ulangan, kadang dilanjutkan dengan Moonlight Sonata, masih dari Bethoven atau kadang-kadang Etude dan sebangsanya yang dari Chopin... Mantap juga mendengarnya sembari belajar... Sedang yang dari China agak lebih temporer aliran musiknya.. Tapi semuanya benar-benar berbakat. Aku juga merasa sedikit rugi karena tidak pernah belajar memainkan satupun alat musik.. Palingan, kalau disuruh orang ngamen, alat musik andalan ku adalah: beberapa buah tutup limun diratakan, kemudian disusun pake paku dan ditempel ke sebilah kayu.. Terus ditepok-tepokin ke tangan deh, sambil nyanyi standard simpang tiga: "Aku gak tau.... Kalo aku dimadu..."
Ho ho ho.....

Kalau yang dari China dan sekitarnya, lain lagi bakatnya.. Kebanyakan mereka jago dalam main tenis meja. Kebetulan di lobby ada satu meja pingpong disediakan buat berolah raga penghuni McCollum ini, letaknya di samping meja bilyard.. Nah, kalau yang main sudah mahasiswa yang dari China atau Taiwan atau Hongkong, pasti deh, gak ada yang bisa menandingi mereka. Para bule yang kadang-kadang meladeni mereka main, kesulitan mengejar bolanya ke sana kemari. Kesulitan karena jangkungnya kali yaa.. Kalau untuk bilyard, aku belum liat siapa kampiunnya.. Karena biasanya yang heboh kalau main itu adalah para cewek-cewek kulit item yang gendut-gendut itu... Karena mereka kalau main, bukan merhatiin kemana sodokan bolanya, tapi justru momen itu dipakai buat ngegosip dengan celotehan dan suara yang bukan main melengkingnya.. Plus ketawa ketiwi yang rasanya mirip-mirip lah dengan ibu-ibu baru menang arisan berhadiah kompor 24 sumbu... Hi hi hi... Tapi demikianlah adanya McCollum ini.. Di satu sisi menawarkan persahabatan, sisi lain bisa memberikan kita pemandangan kecil tentang bagaimana dunia, karena secara miniatur contoh-contoh penghuninya ada terwakili pada kewarganegaraan masing-masing penghuninya.. Serta juga dapat menjadi tempat belajar bagaimana tingkah laku mereka masing-masing. Aku sebenarnya enjoy-enjoy aja dengan tingkah laku mereka, tapi seperti yang sudah kugambarkan di atas tadi, tentunya ada beberapa tingkah laku yang agak sulit juga diterima, karena sudah di luar kebiasaan dan bersifat kurang baik...
Anyway, aku tetap berencana untuk pindah ke apartment yang lebih baik lagi, karena nantinya gak mungkin tinggal berdua dengan istri di sini..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar