Senin, 12 September 2011

Preparing for Fall


Berita bagus yang kubaca di koran Lawrence: The Journal-World; ternyata memang pada musim-musim begini banyak orang mengalami flu dan bersin-bersin, yang biasanya dilengkapi dengan mata gatal dan berair serta bersin berulang-ulang.. Kemungkinan juga ada sedikit gejala hay fever, yaitu flu yang ditimbulkan oleh penumpukan serbuk sari bunga-bungaan yang sudah mendekam lama di dalam saluran pernafasan manusia, sehingga pada suatu saat ketika kemampuan tubuh untuk mentoleransinya sudah tidak mampu lagi, terjadi lah flu jenis ini.. Memang rasanya sangat menyiksa sekalli, saat semua orang tengah menikmati suasana ruang lobby yang penuh dengan berbagai macam tipe sosialisasi antar penghuni, cuma aku sendiri yang bersin-bersin. Dan bersin nya ini juga tidak dengan suara merdu sopran 3/4.. Tapi suara achuu... yang sangat lantang dan biasanya berulang sampai 5-6 kali, interval 10-30 detik antar bersin (bisa gak dihitung kekerapan sama amplitudo nya??) He he he...


Nah, setelah membaca berita di koran yang kudapatkan dengan gratis tersebut (di masing-masing gedung perkuliahan dan perpustakaan ada booth khusus untuk koran-koran nasional dan lokal yang bisa diakses dengan menggunakan KU-Card--gratis) dan kemudian juga memperhatikan orang-orang di sekitar, memang banyak juga yang mengalami bersin-bersin ini. Jadi, yaaah, memang sudah gejala umum dan normal lah.. AKu mungkin juga mengalami ini beberapa kali lagi sebelum benar-benar menyesuaikan diri sepenuhnya dengan kondisi di sini (ingat, jetlag sudah berhasil dikalahkan beberapa minggu yang lalu)..

Newspaper Box

Tadi pagi aku melakukan jogging untuk pertama kalinya di Kansas ini. Menyusuri jalur dari Engel Road di Daisy Hill, masuk ke perumahan dekat kampus, menuju ke Jayhawk Boulevard. Pertama-tama dengan menggunakan sepeda, sampai ke depan Budig Hall. Setelah memarkir sepeda dan mengaitkan rantainya di tempat yang disediakan khusus untuk itu, aku mulai jogging. Kebetulan kemaren beli sepatu bekas di Salvation Army yang ukurannya pas di kaki (walaupun akhirnya kusadar kalau sepatu yang kubeli itu sepatu cewek). Jogging pagi itu cukup dingin juga, karena cuaca mulai menyesuaikan dengan awal musim gugur yang jatuhnya kira-kira satu atau dua minggu lagi. Karena lokasi Jayhawk Boulevard yang ada di ketinggian, maka bisa kulihat di lokasi yang lebih rendah, seperti downtown, langitnya masih berkabut. Sementara matahari masih malu-malu muncul di ufuk timur (eh, di sini masih di timur gak ya terbit mataharinya??). Jogging dimulai dengan rute yang dekat-dekat saja dulu, yaitu dari Budig Hall, menyusuri sepanjang Jayhawk Boulevard, terus sampai ke Oread Hotel. Sampai di sana rencanya mau belok ke kiri dan lewat ke Memorial Drive, mau melihat Potter Lake, yang katanya menjai salah satu lokasi tempat piknik bagi orang-orang di Lawrence ini ketika musim panas. Tapi maksudku mau jogging ke arah sana bukan untuk tujuan untuk piknik, tapi untuk melihat, apakah tempat tersebut menjadi salah satu lokasi berkumpulnya burung-burung air.. 

Potter Lake

Tapi sayang sekali, mungkin karena sudah lama tidak melakukan jogging, atau mungkin juga karena sudah didahului dengan bersepeda yang cukup jauh, saat sampai di Oread, aku tidak sanggup lagi untuk meneruskan jogging dengan rute jalan yang nantinya akan berputar naik turun sebelum keluar di jalan samping Snow Hall di Jayhawk Boulevard. Terpaksa aku balik arah lagi, menuju ke tempat semula dan tidak jadi melihat burung-burung yang ada di sana. Walaupun tidak berhasil dengan tujuan ini, sepertinya kekecewaanku cukup terobati dengan banyaknya burung-burung jenis baru yang sebelumnya tidak pernah kulihat di siang hari. Beberapa di antaranya adalah Blue-Jay (Cyanocitta cristata), yang memang umum di sini, tapi baru pagi tadi kulihat dengan jelas mematuk-matuk makanananya di bawah pohon maple.. Lalu juga ada beberapa European Starling (Sturnus vulgaris) yang sering ditemui di lokasi migrannya di negara kita, Savannah Sparrow (Passerculus sandwichensis) yang mirip dengan burung gereja biasa, tapi berukuran lebih besar dan lebih kecoklatan, Lark Sparrow (Chondestes grammacus) yang masih saudara dengan burung gereja biasa, tapi mukanya mempunyai garis-garis putih yang lebih , Orchard Oriole (Icterus spurius) yang mirip dengan Scarlet Minivet (Pericrocotus flammeus) di dalam Panduan Burung-burung Sumatera Kalimantan, Jawa dan Bali-nya MacKinnon, Northern Mockingbird (Mimus polyglottos)--kalau dengar nama burung ini, paling tidak pasti pernah dengar judul lagunya Eminem kan?? Burungnya sendiri berwarna keabu-abuan dan berukuran sebesar merpati. Diberi nama Mockingbird karena mungkin sifatnya yang sering mengganggu (mocking) jenis-jenis lain, terkait dengan proses rebutan makanan. Terus ada si cantik Northern Cardinal (Cardinalis cardinalis) yang sebenarnya berwarna merah total pada jantannya, tapi karena yang kulihat kemungkinan masih juvenil, sehingga warna merahnya masih belum begitu sempurna, masih bercampur dengan warna coklat. Masih ada American Robin (Turdus migratorius), jenis migran yang banyak kulihat sampai jalan-jalan di tanah berumput sepanjang taman di kota Lawrence ini. Jumlahnya banyak dan cenderung tidak takut dengan kehadiran manusia, walaupun tetap akan terbang kalau didekati lebih dari dua meter. Pengamatan sederhana hari itu, yang mengandalkan mata dan kejelian telinga menangkap suara mereka, diakhir dengan melihat sejenis gagak (Crow-Corvus spp) yan gtidak bisa kubedakan apakah itu American Crow atau Common Crow karena warnanya yang sama-sama hitam total serta ukurannya yang memang besar.. Benar-benar cantik...

Blue Jay
European Starling
Savannah Sparrow
Lark Sparrow
Orchard Oriole
Northern Mockingbird
Northern Cardinal

American Robin
American Crow
Sebenarnya keinginan untuk jogging sembari birdwatching ini dilatari kejadian saat aku pergi ke rumah pembimbingku, Rob Moyle untuk ikutan pesta Barbeque yang diadakan khusus untuk menyambut semua anggota Museum yang sudah berkumpul lengkap di Fall Semester tersebut. Di saat ngobrol-ngobrol dengan Carl dan seorang teman dari Vietnam yang kebetulan datang untuk melakukan study di Museum, datanglah seekor burung mungil berwarna hijau yang terbang mengambang di sekitar birdfeeding tray. Rupanya, itulah kolibri atau hummingbird, burung yang punya kemampuan untuk terbang mengambang di udara karena mampu mengepakkan sayapnya hampir 300 kali per menit. Kata orang Vietnam yang ngobrol bersama ku itu, jenisnya adalah Green-breasted Mango Hummingbird (Anthracothorax prevostii) individu betinanya. Hanya seekor individu betina yang datang berulang-ulang ke birdfeeder tersebut. Memang kalau tidak diamati dengan baik, kelihatannya seperti ngengat yang terbang mengambang. Tapi, sungguh, itulah pengalaman paling mengesankan yang pernah kudapatkan karena burung ini hanya ada di kawasan Amerika dan Amerika Selatan.. Rrruuuaaarr biasaaa.... Pengen melakukan hal yang sama dengan orang-orang di sini, yaitu menyediakan tempat makanan untuk burung-burung liat, agar mereka bisa datang dengan bebas dan bisa diamati bermain-main di halaman rumah kita sendiri... Hhhaaaaa..... AKu sampai jejeritan di halaman belakang rumah Rob.. Gak peduli orang-orang yang sudah pada kumpul jadi melihat ke arah ku...

Hummingbird at feeder tray


Satu lagi binatang yang paling banyak kuamati di Lawrence ini, tapi bukan burung, yaitu bajing atau squirrel. Mereka bermain dengan sangat bebasnya di ruang-ruang hijau di kampus, berlarian di antara rerumputan yang terpotong rapi, kadang-kadang juga memanjat batang pohon untuk masuk ke sarangnya yang berupa lubang di batang yang berukuran besar. Populasi mereka terbilang berlimpah ruah di Lawrence ini, karena di samping tidak ada orang yang menganggu mereka, tumbuhan yang menjadi sumber makanan mereka (seperti Quercus) banyak ditanam orang sebagai pohon pelindung, sehingga mereka tidak pernah kekurangan makanan. Di saat-saat menuju musim gugur dan selanjutnya musim dingin ini, biasanya mereka aktif sekali mengumpulkan bahan makanan untuk ditumpuk menghadapi musim dingin. Cuman beberapa kali kulihat ada bangkai mereka yang tidak sengaja tergilas saat ada pengendara mobil lewat dan tidak menyadari kehadiran mereka yang tengah melintas jalan. Dan juga baru tadi pagi kulihat ada sekumpulan kelinci liar berwarna coklat kehitaman dengan ujung telinganya yang pendek berwarna hitam berlarian di halaman rumah yang ada di sebelah selatan Jayhawk Boulevard.. Rumah-rumah aneh para fraternity yang mereknya selalu berdasarkan abjad Romawi Kuno.. Phi Teta Phi, Epsilon Gamma, dan lain-lain...

Eastern Gray-Squirrel

Wild Rabbit


Pokoknya saat-saat menjelang musim gugur ini adalah saat yang sangat menyenangkan untuk keluar rumah dan mengamati kekayaan jenis hewan yang ada di sekitar kampus ku ini... Mudah-mudahan besok, dengan berbekal buku pantuan Peterson ini aku akan bisa mendapatkan lebih banyak jenis lagi...

Musim gugur... Jangan terlalu cepat berlalu.....



Note: gambar-gambar diambil dari berbagai sumber di internet, karena belum bawa kamera ke Lawrence sini...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar